rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Minggu, 26 Juni 2011

Correlative Conjunctions

Correlative conjunctions adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan unsur-unsur kalimat antara kata dengan kata, frase dengan frase, dan klausa dengan klausa (seperti halnya coordinating conjunctions).

Konjungsi ini selalu digunakan berpasangan. Unsur-unsur kalimat yang dihubungkan harus mempunyai kedudukan sejajar (parallel) sesuai dengan struktur gramatikal. Jika subjek singular dan plural dihubungkan, maka subjek yang paling dekat akan menentukan apakah verb itu singular atau plural.

Konjungsi yang umumnya digunakan adalah:
- both...and
- either...or
- neither...nor
- not only...but also
- whether...or

Contoh:
-She can both speak and write Japanese.
- Both my sister and my brother play the piano.
- I’m going to buy either a camera or a CD player with the money.
- Either she goes or I go.
- Shakespeare was not only a writer but also an actor.
- He not only read the book, but also remembered what he had read.
- He is neither rich nor famous.
- Neither Tom’s mother nor his father spoke English.
- Whether you win this race or lose it doesn't matter as long as you do your best.
- She was uncertain whether to stay or leave.
- I didn’t know whether to believe him or not.

Jika menggunakan coorelative conjunctions untuk menghubungkan independent clauses, sebaiknya gunakan tanda baca koma (,) sebelum klausa yang kedua.
- Either Jane will conclude the experiment by April, or she will ask for additional research funds.

Subordinating Conjunctions

Subordinating conjunctions (disebut juga dependent words atau subordinator) adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dependent clauses (anak kalimat) dengan independent clauses (induk kalimat).

Konjungsi yang biasa digunakan adalah after, although, as, as if, as long as, as soon as, as though, because, before, even if, even though, how, if, if only, in order that, once, provided (that), rather than, since, so that, than, that, though, till, unless, until, whether, when, whenever, where, whereas, wherever, while.

Hubungan dependent clause dengan main clause (independent clause) sangat membantu dalam mengungkapkan ide atau gagasan dan relasinya dalam kalimat dan juga untuk menunjukkan tingkat kepentingan antara ide/gagasan yang satu dengan yang lain.

Contoh:
- We didn’t enjoy the day because the weather was so awful.
- Because it was raining, I took my umbrella.
- I’ll start to think about it when I have to write my report.
- I was so tired that I feel asleep.
- Do it before you forget.
- Let us wait until the rain stops.
- After she had learned to drive, Alice felt more independent.
- If the paperwork arrives on time, your cheque will be mailed on Tuesday.

Subordinating conjunction diletakkan di depan dependent clause. Dan bersama dengan subordinating conjunction, dependent clause dapat diletakkan sebelum main clause (diikuti dengan koma) atau setelah main clause (kadang-kadang menggunakan koma di depannya).
- Although it was hot, he was wearing a coat.
- He was wearing a coat although it was hot.

Beberapa konjungsi menunjukkan makna waktu (time), pilihan (choice), sebab dan alasan (cause and reason), akibat dan hasil (effect and result), pertentangan atau perbedaan (opposition or contrast), tempat (location), dan kondisi (condition):
a. Time: after, before, once, when, whenever, while, since, until
b. Choice: whether, rather than
c. Cause and reason: as, because, since
d. Effect and result: so, so that, in order that, that
e. Opposition or contrast: although, though, even though, whereas, while
f. Location: wherever, where
g. Condition: if, unless, only if, even if, provided (that)

Clauses

Clauses atau klausa adalah kelompok kata yang mempunyai unsur subjek dan predikat (verb). Klausa berbeda dengan frase, meskipun sama-sama berupa kumpulan kata, frase tidak memiliki subjek dan predikat.

Klausa, seperti halnya frase, akan memperkaya nilai sebuah tulisan atau komunikasi karena klausa menambah nilai kejelasan dan maksud suatu kalimat. Tidak hanya itu, klausa juga menyatukan ide atau gagasan-gagasan yang saling terkait, sehingga kalimat menjadi lebih terstruktur dan logis.

Ada dua jenis klausa, yaitu independent clauses dan dependent clauses.

Independent clauses adalah suatu kalimat lengkap dan memiliki subjek dan predikat yang menyatakan pokok pikiran yang lengkap. Sedangkan dependent clauses adalah bagian dari kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.

Contoh:
- I went to the store (independent)
- Because I went to the store (dependent)
- After I went to the store (dependent)
- That is the store (independent)
- But I didn’t buy any bread (dependent)
- That I went to (dependent)
- In the great fire of London in 1666 (dependent)
- Half of London was burnt down (independent)

Contoh independent clauses dan dependent clauses dalam satu kalimat:
- That is the store that I went to.
- I went to the store, but I didn't buy any bread.
- In the great fire of London in 1666, half of London was burnt down.

Independent Clauses

Independent clause, atau bisa juga disebut main clause, adalah kalimat yang mempunyai gagasan atau pokok pikiran yang lengkap (complete thought). Dan memiliki subjek dan predikat (verb) dalam struktur kalimatnya.

Setiap independent clause selalu memiliki pola:

Subject + Verb = Complete Thought

Umumnya kalimat yang sering kita sebut sebagai suatu kalimat yang kita temui sehari-hari dapat disebut sebagai independent clause. Tentu saja, kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang mengungkapkan gagasan atau pokok pikiran, meskipun dalam bentuk yang sederhana. Kemampuan mengenali dan mengetahui apakah suatu klausa itu independent atau bukan adalah hal yang sangat penting untuk menulis dalam bahasa Inggris dengan baik dan menghindari sentence fragment dan run-on sentences.

Bob didn't mean to do it, but he did it anyway.

Kalimat di atas mempunyai dua independent clauses“Bob didn’t mean to do it” dan “he did it anyway” – yang dihubungkan dengan tanda baca koma dan coordinating conjunction (but). (Bila kata but tidak disertakan dalam kalimat, maka kalimat tersebut tidak terhubung dengan benar dan mempunyai kesalahan yang biasa disebut dengan istilah comma splice).

Contoh independent clause lainnya:
- I am a bus driver.
- I wanted a new ball.
- Diane kicked the soda machine.
- A giant spider has made its home behind the shampoo bottle in Neil's bathroom.
- Paper, printing and binding may become things of the past.

Ingat, dalam setiap kalimat setidaknya harus ada satu independent clause. Karena klausa ini merupakan komponen utama yang harus ada dalam sebuah kalimat. Tanpa independent clause kalimat menjadi salah (sentence fragment).

Suatu kalimat dapat berisi beberapa unit gramatikal, misalnya participle phrases, prepositional phrases, subordinate clauses, appositives, etc. Bagaimanapun juga, keberadaan independent clause dalam kalimat adalah keharusan. Perhatikan contoh berikut:

While dissecting a cow heart in her anatomy and physiology class, Shenicka realized that a Burger King Whopper, her favorite lunch, was no longer appetizing.

Pada kalimat di atas, “Shenicka realized” adalah independent clause.

Dependent Clauses

Dependent clause adalah klausa yang memberikan informasi tambahan kepada independent clause atau main clause, tetapi keberadaannya tidak menjadi keharusan dalam melengkapi pokok pikiran kalimat.

Meskipun dependent clause mempunyai subjek dan predikat, tetapi ia tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap.


Dependent clause, yang juga dikenal dengan istilah subordinate clause, umumnya diawali dengan dependent word. Salah satu dari dependent word adalah subordinating conjunction. Dan dependent clauses yang diawali subordinating conjunctions biasa disebut adverbial clauses dan berlaku seperti halnya adverbs. Perhatikan contoh berikut (yang bergaris bawah adalah subordinating conjunction):

Wherever she goes, she leaves a piece of luggage behind.
(Adverbial clause wherever she goes menerangkan the verba leaves.)

Bob enjoyed the movie more than I did.
(Adverbial clause than I did menerangkan adverbia more.)


Dependent word lainnya adalah relative pronoun. Dependent clauses yang diawali relative pronouns dikenal sebagai adjective clauses yang berlaku seperti adjektiva, atau noun clauses yang berlaku sebagai nomina. Perhatikan contoh berikut di bawah ini (yang bergaris bawah adalah relative pronoun):

The only one of the seven dwarfs who does not have a beard is Dopey.
(Adjective clause who does not have a beard menerangkan nomina one.)

No one understands why experience is something you don't get until just after you need it.
(Noun clause why experience is something you don't get until just after you need it berfungsi sebagai direct object.)


Jadi, ada tiga jenis dependent clauses, yaitu noun clauses, adjective clauses, dan adverb clauses. Dan masing-masing klausa berbeda penggunaannya dalam kalimat.

Noun clause dalam kalimat berperan sebagai subjek dari verba atau objek dari verba atau preposisi, seperti pada contoh berikut:
- What you say is not as important as how you say it.
- I imagine that they're having a good time.
- I keep thinking about what happened yesterday.

Adjective clause berfungsi menerangkan nomina atau frase nomina dan biasanya terletak sesudahnya.
- The woman I spoke to said otherwise.
- We have to consider the possibility that he's lying to us.

Adverb clause dipakai untuk menerangkan seluruh kalimat (main clause) dan dapat terletak di awal atau di akhir kalimat.
- When she gets here, all will be explained.
- He was annoyed by the whole thing, which was unfortunate, but unavoidable.

Noun clauses

Noun clauses atau klausa nomina adalah sekelompok kata yang tidak dapat berdiri sendiri (dependent clauses) yang memiliki subjek dan predikat dan berfungsi seperti halnya nouns (nomina), yaitu bisa sebagai subject, object, atau complement. Noun clauses biasa diawali dengan subordinating conjunctions atau relative pronouns.

Sebagai subject
- That he could be mistaken didn't seem possible.
- What I want for dinner is a hamburger.

Sebagai object
- I noticed that the door was open.
- The host told us how he escaped.

Sebagai complement (subjective complement)
- The idea is that we take it in turns.
- The vacation is what I need most.

Dengan it (empty subject)
- It didn't seem possible that he could be mistaken.
- It was a year ago today that I started working here.

Setelah preposition
- We had a discussion about who should be invited.
- Give it to whoever arrives first.

Setelah adjective
- I was ashamed that I'd let my friends down.
- She was sorry that she'd lost her temper.

Setelah noun
- You can't deny the fact that you received the message.
- The police have information that he may now be living in Hongkong.


Beberapa kata kerja (verbs) yang biasa digunakan dalam klausa nomina (noun clauses) adalah: answer, ask, assume, believe, decide, expect, forget, hear, hope, imagine, know, learn, recognize, remember, remind, reply, say, see, seem, suppose, tell, think, understand.

Contoh:
- I hope that you arrived safely.
- No one believes that the earth is flat.
- I know where his house is.
- I remember when he was very young.
- I was reminded how lucky I was.
- The facts tell us that this is not true.

- He replied that this was absolutely impossible.


Adverbs

Adverb atau kata keterangan (adverbia) adalah kata yang menerangkan kata kerja (verb), kata sifat (adjective), dan kata keterangan lainnya (another adverb). Di samping tiga fungsi utama tersebut, adverbia mempunyai fungsi lain yaitu menerangkan keseluruhan kalimat dan frase preposisi.

Adverbia digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti “When?” “Where?” “How?” atau “To what extent?”
When? left yesterday, begin now
Where? fell below, move up
How? happily sang, danced badly
To what extent? partly finished, eat completely

Beberapa adverbia yang sering digunakan: afterward, almost, already, also, always, back, even, far, fast, hard, here, how, late, long, low, more, near, never, next, now, often, quick, quite, rather, slow, so, soon, still, then, today, tomorrow, too, very, well, when, where, yesterday.

Adverbia juga mempunyai banyak kata berakhiran –ly yang dibentuk dari adjektiva, misalnya: quick menjadi quickly, careful menjadi carefully, accurate menjadi accurately, dan sebagainya (tetapi bukan berarti kata yang berakhiran –ly adalah adverbia). Jadi, kita dapat dengan mudah membedakan antara adverbia dengan adjektiva. Contoh kata lainnya yang berakhiran –ly: softly, suddenly, strongly, honestly, interestingly, etc.


Contoh penggunaan adverbia dalam kalimat:

1. adverbia yang menjelaskan verba:
- The boy runs quickly.
verb adv.

2. adverbia yang menjelaskan adjektiva:
- He looks absolutely fabulous.
adv. adj.

3. adverbia yang menjelaskan adverbia lainnya:
- She sings so slowly.
adv. adv.

Interrogative Adverbs

Interrogative adverbs adalah adverbia yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya: why, where, how, when. Interrogative adverbs biasa diletakkan di depan kalimat pertanyaan.

Contoh:
- Why are you crying?
- Why should I leave?
- Why do we have to take all these tests?
- Where is my book?
- Where are you going?
- Where did you meet him?
- How are you?
- How do you manage to keep the place so tidy?
- How can I help you?
- When is the press conference?
- When will the work be finished?
- When did you last see her?


Untuk kata tanya how, dapat digunakan dalam empat cara:

1. menanyakan cara, proses, atau terjadinya suatu tindakan atau kejadian:
How did you make this sauce?
How do you start the engine?

2. dengan adjektiva:
How tall are you?
How old is your father?

3. dengan much and many:
How much are these tomatoes?
How many people are coming to the festival?

4. dengan adverbia lain:
How quickly can you read this?
How often do you go to Bali?

Saran


ShoutMix chat widget